Sudah nonton film Kitab Sijjin dan Illiyyin? Kalau belum, siap-siap merinding dan tercengang. Film horor ini bukan sekadar lempar-lempar setan dan adegan lompat kaget. Lebih dalam dari itu, ia menggali akar mitologi, tafsir keagamaan, dan warisan budaya Timur Tengah yang jarang disentuh film horor modern. Nah, lewat artikel ini, kita akan menyelami sisi lain dari film tersebut—bukan hanya ketakutan
Apa Itu Film Kitab Sijjin dan Illiyyin?
Film ini adalah bagian dari tren horor spiritual yang sedang naik daun, terutama dari dunia sinema Turki dan Timur Tengah. Dengan judul yang diambil dari dua istilah dalam ajaran Islam—Sijjin (catatan orang durhaka di neraka) dan Illiyyin (catatan orang saleh di surga)—film ini otomatis menjanjikan atmosfer mistis dan religius yang kental.
Latar Belakang Cerita yang Mencekam Film Kitab Sijjin dan Illiyyin
Plot mengisahkan seorang wanita muda yang tanpa sengaja membuka jalur komunikasi dengan entitas dari alam lain setelah menemukan naskah tua dalam bahasa Arab kuno. Kitab tersebut bukan sembarang buku; ia dipercaya sebagai pintu gerbang antara dunia nyata dan akhirat.
Simbolisme Dalam Judul: Sijjin dan Illiyyin
Kalau kamu pikir “Sijjin” dan “Illiyyin” hanya nama-nama keren, pikir lagi. Kedua istilah itu disebut dalam Al-Qur’an, tepatnya di Surah Al-Mutaffifin, dan punya arti sangat dalam. Sijjin adalah tempat paling rendah di neraka, tempat dicatatnya amal orang-orang kafir. Illiyyin, sebaliknya, adalah tempat tertinggi di surga untuk para wali dan orang saleh.
Kehadiran Unsur Kitab Lampir dalam Film
Kalau kamu penggemar cerita horor lokal Indonesia, pasti kenal istilah kitab lampir. Dalam konteks lokal, ini seringkali dikaitkan dengan ilmu hitam atau perdukunan kuno. Dalam, konsep serupa diangkat tapi dalam versi Timur Tengah. Kitab tersebut berisi mantra, ritual, dan cara berhubungan dengan makhluk gaib.
Sinematografi yang Gelap dan Menekan Film Kitab Sijjin dan Illiyyin
Visual adalah kekuatan besar dalam film ini. Dengan tone warna coklat gelap, merah darah, dan kontras tinggi, film ini membuat penonton merasa sumpek, seperti ikut terperangkap dalam ruang tertutup bersama makhluk halus. Ditambah dengan suara latar bernuansa chanting dan gema gaib, suasana teror dibangun dengan sangat solid.
Akting yang Autentik dan Tidak Berlebihan
Bukan horor sembarangan yang hanya jual tampang atau adegan sadis. Para pemerannya, terutama tokoh utama wanita, bermain dengan ekspresi ketakutan yang meyakinkan. Tidak ada overacting atau tangisan lebay—semuanya terasa nyata. Ketakutan di wajah mereka pun menular ke kita sebagai penonton.
Perpaduan Unsur Religi dan Horor Film Kitab Sijjin dan Illiyyin
Salah satu keunggulan adalah keberaniannya mengangkat tema religius ke dalam genre horor, sesuatu yang masih dianggap tabu di banyak tempat. Tapi film ini tidak terkesan melecehkan, justru seperti sedang memberi peringatan tentang bahaya membuka rahasia yang seharusnya disimpan rapat.
Dialog dan Narasi yang Berkelas
Bukan horor yang asal lempar “Allahu Akbar” ketika ketakutan. Dialog dalam film ini justru penuh referensi kitab klasik, istilah keagamaan, bahkan ada bagian narasi yang mengutip tafsir. Ini membuat film terasa lebih intellectual ketimbang sekadar menyeramkan.
Filosofi dan Pesan Moral yang Tersirat
Film ini mengajarkan bahwa keingintahuan manusia punya batas. Ketika manusia mencoba menggali terlalu dalam ke dalam dunia yang bukan miliknya, maka balasan yang datang bisa jauh dari logika. Hal ini mengingatkan kita pada konsep klasik “jangan bermain api kalau tak mau terbakar”.
Bandingkan dengan Franchise Horor Lain Film Kitab Sijjin dan Illiyyin
Kalau kamu pernah nonton The Conjuring, Insidious, atau bahkan Hereditary, maka film ini terasa beda. Bukan karena efek spesialnya lebih hebat, tapi karena pendekatannya yang lebih dalam dan spiritual. Film Kitab Sijjin dan Illiyyin bukan cuma ingin menakut-nakuti, tapi juga membuatmu merenung.
Lokasi Syuting dan Setting Autentik
Film ini mengambil latar di sebuah desa tua yang penuh bangunan batu bata dan rumah tua dari era Ottoman. Lokasi ini bukan sekadar latar kosong, tapi juga menjadi karakter tersendiri dalam film. Setiap celah dan bayangan menyimpan misteri, dan kita sebagai penonton diajak ikut mencari tahu.
Review Penonton: Takut Tapi Ketagihan
Beberapa ulasan dari penonton menyebutkan bahwa film ini memberikan nightmare berhari-hari. Tapi anehnya, banyak juga yang mengaku justru ingin menonton ulang untuk mencari tahu lebih banyak tentang simbol-simbol yang muncul. Ini pertanda bahwa film ini punya lapisan makna yang kompleks.
Soundtrack dan Musik Pengiring: Bikin Merinding
Musiknya bukan jenis musik horor biasa. Di beberapa bagian, ada musik latar yang menggunakan alat musik Timur Tengah, seperti oud dan ney, dengan melodi sendu dan mistis. Ditambah efek suara gemuruh dan bisikan lembut dalam bahasa Arab yang membuat bulu kuduk berdiri.
Kenapa Film Ini Wajib Ditonton?
Karena ini bukan hanya film horor. Ini adalah pengalaman spiritual, visual, dan emosional yang menyatu dalam satu cerita yang kuat. Film ini bisa membawamu dari dunia nyata ke dunia ghaib hanya dalam waktu dua jam. Sedikit film yang bisa melakukan itu.
Penutup: Film Kitab Sijjin dan Illiyyin Adalah Horor Berkelas

Kalau kamu bosan dengan horor klise yang hanya jualan jumpscare, maka film Kitab Sijjin dan Illiyyin adalah jawabannya. Ia hadir sebagai horor yang cerdas, penuh simbolisme, dan kaya akan nilai budaya serta religius. Dari awal sampai akhir, kamu akan dibawa dalam perjalanan mistis yang tak mudah dilupakan